iklan Pihak Badan Pangan Nasional saat Monitoring Stabilisasi Harga Bahan Pokok di Pasar Angso Duo Jambi Pada Maret 2024 lalu.
Pihak Badan Pangan Nasional saat Monitoring Stabilisasi Harga Bahan Pokok di Pasar Angso Duo Jambi Pada Maret 2024 lalu.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Pasca Idul Fitri 1445 Hijriah harga bahan pangan di pasar tradisional Kota Jambi melambung tinggi. Seperti bawang merah dan daging ayam yang harganya menjadi perbincangan masyarakat. 

Pantauan harian ini di Pasar Rakyat Aurduri, Kota Jambi, Minggu (21/5/2024), harga bawang merah dengan kualitas sedang diangka Rp 60 ribu per kg, sementara harga ayam potong Rp 40 ribu per kg. Jauh di atas harga normal, dimana biasanya harga daging ayam potong Rp28 ribu hingga Rp 32 ribu per kg. 

Salah satu pengunjung pasar Aurduri sangat mengeluhkan kondisi ini. Seperti diakui Wulan. 

Ia menyebutkan, pendapatan harian masyarakat kelas menengah kebawah tak lagi seimbang dengan harga bahan pangan saat ini. 

Kata dia, rata-rata ibu rumah tangga mengeluh dengan harga bahan pangan saat ini. 

"Tapi mau bagaiman lagi, kondisinya sudah sepertinya ini, tetaplah kita jalani. Kita masyarakat bingung, setiap waktu selalu ada saja bahan pangan yang harganya melambung, masalah kininharga bawang naik, cabai turun, terus bawang turun harga cabai meroket. Gitu-gitu terus," tuturnya. 

Dengan tingginya harga bahan pangan ini memaksa ia dan ibu rumah tangga lainnya untuk bersiasat suara kebutuhan dapur tetap tercukupi. 

"Apalagi ini habis lebaran ya, keuangan tentu menipis," katanya.

Sebelumnya Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi, Junedi Singarimbun mengatakan, tingginya harga bahan pangan ini karena ada siklus kegiatan di masyarakat. 

"Dengan lonjakan dan tingginya harga bahan pokok ini tim dari pemkot Jambi harus mengambil langkah," katanya. 

"Kalau harga terus tinggi kasihan masyarakat," ujarnya 

Harus ada langkah cepat yang perlu diambil Pemkot maupun Pemprov Jambi, sampai lonjakan harga bisa ditekan dan beban masyarakat berkurang. 

"Jangan lengah, mungkin kemarin euphoria masa pemilu. Tapi langkah cepat harus dilakukan, pemerintah punya tim, ada disperindag yang harus bersikap cepat, ada anggarannya disana," ungkapnya. 

Lebih lanjut Junedi menilai, upaya yang sudah dibuat pemerintah dalam menyikapi tingginya harga bahan pangan selama ini belum efektif.

"Harus ada langkah strategis lah mengambil tindakan untuk menurunkan harga bahan pokok di masyarakat, pasar murah kita lihat juga belum efektif, sebarannya tidak luas dan tidak merata," katanya. 

Disisi lain Pemerintah Kota Jambi sudah berupaya untuk menekan harga bahan pangan di Kota Jambi. Salah satu upayanya melakukan perjanjian kerjasama dengan dua daerah yaitu Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Sleman Provinsi Yogyakarta. 

Dengan dua daerah tersebut, Pemkot Jambi bersepakat untuk melaksanakan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dalam rangka upaya pengendalian inflasi, dengan ruang lingkup meliputi kerjasama antar pemerintah (government to government), maupun antar dunia usaha (business to business). (hfz)


Berita Terkait



add images